Hari ini pulang gasik dan aku niatnya mau ke gale sama adekku. Aku jemput adekku tuh. Biasanya aku lewat sarkem, tapi aku pengen lewat jembatan yang baru ituloooh. Jembatan Kleringan. Terus kan lewat samsat luruuuuuussssss lewat yang jalan searah ke kopi joss. Pelan-pelan eh eh kok ada polisi. Terus kok ada kerumunan. AAAAAHHHHHHH ADA CEGATAN!!!! Stres aku. PAling males kalo nemu yang namanya cegatan. Ribet.
Wednesday, November 30, 2011
Thursday, November 24, 2011
Monday, November 21, 2011
Hujan..

Aku bisa tersenyum sepanjang hari
Karena hujan pernah menahanmu di sini untukku
Karena hujan pernah menahanmu di sini untukku
TOK..TOK..TOK..
Aku yakin yang mengetuk pintu adalah dia. Ya. Hari ini dia menjemputku untuk suatu urusan. Bukan, dia bukanlah pacarku. Hanya teman. Aku pamitan lalu keluar rumah dan menghampirinya. Dia sedang duduk di atas motor Satrianya. Keren. Kata itu yang terus ingin kuucapkan, tapi tak pernah kusampaikan.
Di perjalanan kami lebih banyak diam. Entah canggung, nggak ada topik, atau alasan yang lain. Akhirnya dia membuka pembicaraan dengan bertanya bagaimana sekolahku. Aku jawab seadanya lalu aku bertanya balik. Sudah, sampai situ. Nggak ada pembicaraan sampai tempat tujuan.
Thursday, November 17, 2011
Celebek #4
Kau begitu sempurna
Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku
Ku kan slalu menginginkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu
Sempurna...
Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku
Ku kan slalu menginginkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu
Sempurna...
Alunan lagu itu masih terus terngiang di telingaku. Semalam, saat prom night, dia menyanyikan lagu itu di atas panggung. Yah meskipun dia duet dengan partnernya, tanpa ia ketahui aku ikut bernyanyi. Dan... aku merasa dia juga duet denganku. Seperti ada rasa yang berbeda. Entahlah aku tak tahu itu apa
Pangandaran
Wednesday, November 16, 2011
Idul Adha Bareng Idioters
Kejadian ini tanggal 8 November kemarin. Ceritanya senin-senin itu kami pulang gasik. Terus bingung pada mau main kemana. Akhirnya tercetuslah ke rumahku. Mana mama mau masakin. Puas deh anak-anak itu. Mana pada makannya bergunung-gunung. Sampai shock!!! Temenku SMP kayaknya makan nggak seganas spesies ini. Ini aku share foto-foto kami ;D
Tuesday, November 15, 2011
With Risan and Kiki
Tuesday, November 8, 2011
Emosi yang Membuncah
BADMOOD!!! Ini rajanya badmood dari semua badmood.
Aku emang gendut lho. TERUS KENAPA?! Disindir-sindir mulu. Suruh kuruslah inilah. HOOOY INI HIDUPKUUUU!!!!!!!!!! So what banget gitu. Emang situ udah kelar ngurusin diri situ? Ha?
Setidaknya aku masih beruntung gitu. Aku nyadar akan kekuranganku. Situ? Nyadar nggak? Atau perlu kubeliin kaca?!! Aku nggak peduli status sosialmu ataupun umurmu. EMANG GUE PIKIRIN?! Hah! Percuma deh waste time banget HA-HA!
Aku emang gendut lho. TERUS KENAPA?! Disindir-sindir mulu. Suruh kuruslah inilah. HOOOY INI HIDUPKUUUU!!!!!!!!!! So what banget gitu. Emang situ udah kelar ngurusin diri situ? Ha?
Setidaknya aku masih beruntung gitu. Aku nyadar akan kekuranganku. Situ? Nyadar nggak? Atau perlu kubeliin kaca?!! Aku nggak peduli status sosialmu ataupun umurmu. EMANG GUE PIKIRIN?! Hah! Percuma deh waste time banget HA-HA!
Sunday, November 6, 2011
Sateeee!!!!!
Penyebab Kenapa Aku *ehem* Gendut
Ini random banget aku ngeposting kayak gini. Aku pengen cerita ajah asal mula aku *ehem* gendut.
Beberapa minggu yang lalu, mama main ke rumah temennya yang baru punya adek owek-owek. Mama ngasih saran gitu deh. Dan!! Beliau cerita............................ Dulu waktu aku kecil, pokoknya masih keciiiillll, pagi-pagi gitu mama nggendong aku terus jalan-jalan di luar. Seger gitu kan ya hawanya. Pikirnya sih enak, seger gitu buat pernapasanku. Hampir tiap pagi kayak gitu. Nah nggak lama kemudian, aku sakit. Awalnya demam. Tapi njuk mremen. Mana kata mama, berat badanku nggak mau naik-naik!!!
Mama ayah panik tuh! Aku dibawa ke dokter akhirnya. Dokter spesialis apaaa gitu aku lupa. Dokter Taryo namanya. Beliau praktek di depan amplaz (sekarang). Nah! Kata beliau, aku kena flek. Semacam paru-parunya gitu deh yang kena. Itu akibat dari mama yang sering ngajak aku keluar pagi-pagi. Terus aku pengobatan. Nggak lama sih, kayaknya 6 bulanan.
Setelah itu, nafsu makan naik drastis. Terus aku jadi melar sampai sekarang. Jadi *ehem* gendut gitu. Obesitas. Sedih sih. Coba dulu mama nggak ngajak aku jalan pagi. Mungkin aku sekarang *ehem* kurus. Tapi sowhatlah. Aku tetep seneng sama hidupku yag sekarang. Aku happy jadi aku yang sekarang. Aku berusaha menjadikan kekuranganku sebagai kelebihanku. Yaaa meskipun ada satu hal yang aku takutin kalo aku *ehem* gendut. Aku bakalan susah dapet cowok. Tapi tetep sowhatlah. Aku percaya sama Allah. Allah pasti ngasih aku yang terbaik.
Beberapa minggu yang lalu, mama main ke rumah temennya yang baru punya adek owek-owek. Mama ngasih saran gitu deh. Dan!! Beliau cerita............................ Dulu waktu aku kecil, pokoknya masih keciiiillll, pagi-pagi gitu mama nggendong aku terus jalan-jalan di luar. Seger gitu kan ya hawanya. Pikirnya sih enak, seger gitu buat pernapasanku. Hampir tiap pagi kayak gitu. Nah nggak lama kemudian, aku sakit. Awalnya demam. Tapi njuk mremen. Mana kata mama, berat badanku nggak mau naik-naik!!!
Mama ayah panik tuh! Aku dibawa ke dokter akhirnya. Dokter spesialis apaaa gitu aku lupa. Dokter Taryo namanya. Beliau praktek di depan amplaz (sekarang). Nah! Kata beliau, aku kena flek. Semacam paru-parunya gitu deh yang kena. Itu akibat dari mama yang sering ngajak aku keluar pagi-pagi. Terus aku pengobatan. Nggak lama sih, kayaknya 6 bulanan.
Setelah itu, nafsu makan naik drastis. Terus aku jadi melar sampai sekarang. Jadi *ehem* gendut gitu. Obesitas. Sedih sih. Coba dulu mama nggak ngajak aku jalan pagi. Mungkin aku sekarang *ehem* kurus. Tapi sowhatlah. Aku tetep seneng sama hidupku yag sekarang. Aku happy jadi aku yang sekarang. Aku berusaha menjadikan kekuranganku sebagai kelebihanku. Yaaa meskipun ada satu hal yang aku takutin kalo aku *ehem* gendut. Aku bakalan susah dapet cowok. Tapi tetep sowhatlah. Aku percaya sama Allah. Allah pasti ngasih aku yang terbaik.
Daddy
Aku baru sembuh dari sakit diare. Berhari-hari ambruk di kasur nggak ngapa-ngapain padahal tugas banyak, ulangan banyak. Kata mama, tiap malem ayah bilang, "Nek uza lara aku ya ngrasakke lara ee.". Ya begitulah. Terharu. Seneng. Ayah....I love you. Aku nggak akan pernah ngecewain ayah, InsyaAllah.
Saturday, November 5, 2011
Bunga Itu Bunga Tidur
Hari itu aku datang diantar sopir. Aku turun dari mobil dan melangkah menuju gedung itu. Sempat ku menoleh ke belakang dan melihatmu berjalan ke tujuan. Aku menunggumu di depat gedung tersebut. Kau melewatiku tanpa mengucap apapun. Sedih.
Tak lama kemudian handphone-ku bergetar. Di layar tertera namamu. Dengan perasaan yang tak bisa digambarkan, kuangkat telepon darimu.
"Halo."
"Eh, Za. Mau bunga apa?"
"Hah? Bunga?"
"Iya! Bunga!"
"Hah? Terserah deh."
Dengan sebuncah keheranan kujawab "terserah" kepadanya. Entah apa maksudnya. Aku sama sekali tak tahu.
Aku melanjutkan langkahku kembali. Aku memasuki gedung tujuanku. Dalam sebuah ruang kuliah, hampir seluruh tempat duduk sudah ada yang punya. Aku memilih tempat di tengah-tengah ruangan, dan pinggir. Tak berapa lama, dia datang. Ya, dia. Dia duduk di seberang tempatku dan menoleh ke arahku, tersenyum dan berkata.
"Nih bunga. Buat kamu."
"Hah? Thanks!"
"Sama-sama."
Dia tersenyum maniiisssss sekali. Aku pun tanpa sadar membalas senyumnya. Dan selanjutnya....aku terbangun dari mimpi indahku.
Tak lama kemudian handphone-ku bergetar. Di layar tertera namamu. Dengan perasaan yang tak bisa digambarkan, kuangkat telepon darimu.
"Halo."
"Eh, Za. Mau bunga apa?"
"Hah? Bunga?"
"Iya! Bunga!"
"Hah? Terserah deh."
Dengan sebuncah keheranan kujawab "terserah" kepadanya. Entah apa maksudnya. Aku sama sekali tak tahu.
Aku melanjutkan langkahku kembali. Aku memasuki gedung tujuanku. Dalam sebuah ruang kuliah, hampir seluruh tempat duduk sudah ada yang punya. Aku memilih tempat di tengah-tengah ruangan, dan pinggir. Tak berapa lama, dia datang. Ya, dia. Dia duduk di seberang tempatku dan menoleh ke arahku, tersenyum dan berkata.
"Nih bunga. Buat kamu."
"Hah? Thanks!"
"Sama-sama."
Dia tersenyum maniiisssss sekali. Aku pun tanpa sadar membalas senyumnya. Dan selanjutnya....aku terbangun dari mimpi indahku.
Wednesday, November 2, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)