Thursday, July 18, 2013

MOPDB-MOS-OSPEK

Buka mata kalian. Apa cuma ngelihat dari sisi negatif? Say no, please.
MOPDB : Masa Orientasi Peserta Didik Baru
MOS : Masa Orientasi Siswa
OSPEK : Orientasi Pengenalan Kampus
Nggak kurang jelas kan?
Emang ospek identik dengan perploncoan?
Read this first.
"Jujur saja, buat kamu-kamu yang ngotot OSPEK harus tetep ada, sudahkah OSPEK berhasil mewujudkan minimal keempat tujuan ini? Kalau mau jawab dengan hati yang jernih, OSPEK selama ini malah menunjukkan sisi negatifnya. Sebagai contoh; Pertama, tidak edukatif, karena seringkali para mahasiswa baru disuruh untuk mengerjakan tugas yang tidak jelas manfaatnya, tidak logis, melelahkan, dan membuang waktu secara sia-sia. Kedua, merendahkan martabat para mahasiswa baru. Ketiga, kental nuansa anarkisnya, yang sebenarnya cukup untuk dimasukkan sebagai bentuk pelanggaran HAM. Keempat, memupuk mental pengecut dan balas dendam. Kelima, melanggar hukum, etika, ajaran agama manapun, dan mencoreng budaya Indonesia. Keenam, melanggar kaidah hidup berdemokrasi, karena para mahasiswa baru tidak diberikan kebebasan dalam banyak hal, seperti kebebasan bersuara, kebebasan mengemukakan pendapat, kebebasan untuk menolak, dan kebebasan untuk menyanggah pernyataan. Ketujuhmenyita waktu, utamanya mahasiswa yang muslim. Bayangin dech, gara-gara ospek, mahasiswa muslim, jadi berkurang banyak waktunya buat ibadah, shalat fardhu jadi keteteran, apalagi shalat malam, malah kedodoran, upss, emangnya celana. Ini baru beberapa contoh penyimpangannya."
Mungkin emang pernah dari kita berpikir "Ah ospek ngapain sih! Repot, buang waktu doang." atau "Udah deh nggak usah niat-niat banget bikin tugasnya. Toh nggak kepake juga buat kuliah.".
Cetek banget pikirane. Yang mlonco atau yang bener-bener kejam dan menekankan senioritas banget itu oknum. Di kampus atau sekolah, kegiatan bernama MOPDB-MOS-OPSEK itu diizinkan. Perwakilan sekolah atau kampus juga ikut membuka acara. Mereka juga mengawasi. Jadi, itu semua LEGAL. Yang mlonco-mlonco atau kejam itu kayaknya individual deh. Mungkin dulu pas mereka diospek dendam gitu deh sama kakak angkatannya, terus bales dendam deh ke adik angkatannya. Biasaaa!
Pemikiran oke (menurutku) yang bikin kamu MELEK tentang MOPDB-MOS-OSPEK dan sebagainya.
"Di beberapa SMP/SMA baru saja selesai dilaksanakan MOS/Mabis/apapun namanya. Tingkat Universitas pun akan melaksanakannya pada bulan Agustus-September besok. Diantara Anda mungkin masih sering berpikir, kenapa model MOS/ospek seperti itu masih dipertahankan? Dan kebanyakan seniornya hanya mengakatan ini sudah tradisi dan agar Anda punya kenangan di hari tua nanti. Jika Anda masih berpikir model MOS/Ospek ini tidak manusiawi dan tidak mencetak pemimpin, tolong baca ini. Saya punya jawaban filosofisnya. Semoga membuka pandangan baru.
Mengapa kami harus datang pagi-pagi?
+ Karena kami ingin Anda terbiasa menang sebelum berperang. Jika Anda calon pemimpin, tepat waktu adalah terlambat! Kebiasaan bangun pagi tidak bisa diajarkan secara teori, Anda harus mempraktekannya, minimal 3 hari ini. 
Mengapa kami harus membawa barang2 yang tidak masuk akal dan ribet semacam pete, dot, ikat pinggang lonceng, kaos kaki sebelah, dan digundul? Kenapa harus tas kresek/karung tepung padahal kami punya yg lebih baik? 
+ Pertama, karena kami ingin mengajarkan Anda untuk meninggalkan semua Ego. Kami tak ingin Anda meletakkan harga diri dan kualitas diri pada Tas bagus, Gadget, Perhiasan dan Sepatu impor. Yang jika semua itu hilang, maka hilanglah semua harga diri Anda. Jika Anda calon pemimpin, kualitas diri itu harusnya ada ada Iman, Ketakwaan, Skill, dan Akhlak. Sehingga tak perlu risau dengan apapun yang Anda pakai. Anda tetap berharga dan dihargai! 
+ Kedua, khusus Anda yang terbiasa hidup enak di rumah dan segalanya dipenuhi,  ketahuilah akan ada saatnya berbalik. Entah orang tua Anda meninggal, di-PHK atau bangkrut. Bersiaplah dengan segala kemungkinan yang tak pernah Anda bayangkan sekarang! 
+ Ketiga, sebagai calon pemimpin masa depan, Anda harus terbiasa merasakan apa yg dirasakan rakyat Anda. Merasakan penderitaan itu tidak bisa diresap jika hanya lewat seminar, Anda harus menjadi mereka! Setidaknya dalam 3 hari. 
Mengapa kami dicacimaki walau tidak melakukan kesalahan? Seakan senior hanya mencari-cari kesalahan? 
+ Karena kami ingin memberitahu Anda, bahwa hidup itu keras dek!! Di dunia kerja atau usaha nanti, Anda PASTI mengalami hal yang sama. Dimarahi bos, dicacimaki costumer, bekerja dibawah tekanan, dll. Anda akan lebih banyak merasakan hal yang TIDAK Anda inginkan, maka kami memberikan “simulasi” ini sejak Anda muda. Dimarahi/Kegagalan dan Kesuksesan/Pujian ibarat 2 sisi koin yang sama. Jika Anda takut dimarahi, maka sebenarnya Anda juga tidak pantas sukses. Gagal itu pasti, tapi bangkit itu pilihan. Dan bangkit dari kegagalan itu tidak bisa diajarkan dari workshop saja, Anda harus merasakannya!  
Ini hanya 3 hari, kawan. Sedangkan Anda mungkin akan hidup selama 70 tahun. Pemimpin besar kelas dunia merasakan yang lebih parah dari ini. Dipenjara, diludahi, diasingkan, ditembak peluru nyasar, diteror, dan perlakuan kasar lain. Jika Anda baru digertak sedikit saja sudah memble, sebaiknya Anda minta dimasukkan ke dalam perut ibu Anda lagi saja. Jadi ingat moto Paskibra “Takut Mati Jangan Hidup. Takut Hidup MATI SEKALIAN!!” 
Anda yang hanya ingin dapat banyak tapi tak mau mengambil resiko, tak mau bersusah payah, berarti cocok jadi KORUPTOR di masa depan. Guru terbaik membentuk pemimpin yang berkarakter adalah pengalaman. Tak ada pelaut tangguh yang dilahirkan dari laut yang tenang. Jadi, nikmati saja semua proses ini. Gondoklah saat ini, tapi suatu saat Anda akan berterima kasih pada senior2 Anda dulu.

Percaya itu."
Itu notes FB seorang mahasiswa UGM, Robbani Alfan, yang menurutku pantes banget dibaca oleh lo lo semua yang pikirannya cetek, yang hanya mikir MOPDB-MOS-OSPEK nggak ada gunannya.
Sekian!

2 comments:

  1. Menurut saya, ospek seharusnya mendidik mahasiswa baru untuk lebih produktif dan disiplin. Tentu tanpa kekerasan.

    Terus terang ya, setelah lulus kuliah memang hidup bakal terasa lebih "kejam". Tapi toh mayoritas tidak bakal sekejam seperti yang disimulasikan.

    Sebab, kalau kita produktif dan berguna untuk orang banyak, orang-orang akan membantu kita memperbaiki kesalahan yang kita lakukan. Ospek sangat sedikit menaruh perhatian pada hal-hal tersebut dan lebih memperhatikan hal-hal fisik.

    ReplyDelete