Thursday, June 27, 2013

Realita Jalur Undangan-Tulis

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
Hmmm sekarang, lagi masanya masuk universitas untuk angkatan 2013. Lewat jalur tulislah, undanganlah, UM-lah, apalah, melewati portal UGM aja udah berarti masuk UGM #salahfokus. Oke, aku di sini mau menyampaikan pendapatku mengenai undangan-tulis yang sebenernya serupa tapi berbeda. Iya, menyampaikan. Cuma menyampaikan. Nggak 'ngonekke' kok, enggak.
Yaaaa karena seharusnya aku ikut angkatan ini, jadinya timeline twitter&facebook-ku penuh update-an anak-anak angkatan 2013. First, hmmm gimana yang ngomongnya. Hmmm. Gini deh. Kalian dapat SNMPTN (undangan) itu bersyukur kan? Hmmm harusnya iya. Bukan malah masih cari-cari perguruan tinggi yang kalian inginkan. Hmmm bersyukurlah, karena sudah dimudahkan oleh-Nya. Bersyukurlah, siapa tau ini emang jalannya. Yaudah sih udah diterima di UGM, misalnya, lepas aja STIS-nya. Atau nggak usah ikutan daftar STAN. Yang belum keterima juga bersyukurlah. Berarti bukan rejekinya, berarti kudu belajar lagi.
Eneg sumpah dari setahun yang lalu lihat semacam tulisan kayak ginian:
"Pejuang sebenernya tuh yang lewat tulis."
Apabanget. Yaaa yang dapet undangan usahanya pas sekolah. Jadinya bisa mulus masuk universitas. Nah. Nggak nyalahin yang tulis juga.
Coba deh. Anak-anak yang ikut tulis keterima undangan (misalnya). Ya pasti sikapnya kayak anak undangan gitu kan. Nah. Anak-anak yang diterima undangan, ikut ujian tulis (misalnya). Ya pasti usaha habis-habisan.
Nah. Ini semua cuma masalah keadaan, cara kita bersikap. Yaaa yang terjadi sekarang ya disyukuri aja. Kalau belum dapet, ya berarti belum rejekinya. Allah pasti ngasih yang terbaik buat hamba-Nya. Dan Allah tidak akan menguji hamba-Nya melewati batasnya. Udah ah, semangaaaat!
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment